MAKALAH AGROINDUSTRI JAGUNG
Oleh
:
Bob Prima Pujakusuma
Bob Prima Pujakusuma
GURU PEMBIMBING
MARYANTI,S.T.P.,M.T.A
SMK UNGGUL DAN
TERPADU
NEGARA BUMI
ILIR
LAMPUNG TENGAH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................
2.1
Botani dan Morfologi Tanaman Jagung.....................................................
2.2
Jenis – Jenis Jagung....................................................................................
2.3
Struktur Butir Jagung..................................................................................
2.4 Komposisi
Jagung.......................................................................................
2.5
Hubungan Pertumbuhan Gulma dengan Tumbuhan Jagung.....................
2.6
Jarak Jagung...............................................................................................
BAB III HASIL & PEMBAHASAN .................................................................................
3.1 Pohon
Industri Jagung
..............................................................................
3.2 Macam-Macam
Industri Jagung ...............................................................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................
4.1
Kesimpulan ................................................................................................
4.2
Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
kami ingin mengucapkan puji dan sykur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga MAKALAH ini
dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan MAKALAH AGROINDUSTRI JAGUNG ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada MAKALAH ini.
Kami
mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan MAKALAH ini
yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan
sempurna dalam MAKALAH ini. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami
juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka
dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki MAKALAH kami di masa datang.
Dengan
menyelesaikan MAKALAH ini kami
mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari MAKALAH ini
tentang agroindustri jagung.Semoga dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari.Sekian dan Trimakasih.
Penulis
(seluruh
anggota kelompok )
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jagung merupakan komoditas hasil pertanian penting
karena dikenal sebagai makanan pokok kedua setelah beras.Beberapa openduduk di
Indonesia sudah lama mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok seperti
masyarakat Madura misalnya.Beberapa penduduk yang lain sering kali mengkonsumsi
beras dicampur dengan jagung.Tanaman jagung dapat ditanam di tanah
marginal.Tidak membutuhkan tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.
Jagung selain untuk keperluan pangan, juga digunakan untuk bahan
baku industri pakan ternak, maupun ekspor.Teknologi produksi jagung sudah
banyak dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengkajian lingkup Badan Litbang
Pertanian maupun Perguruan Tinggi, namun belum banyak
diterapkan di lapangan. Penggunaan pupuk urea misalnya
ada yang sampai 600
kg/ha jauh lebih tinggi dari kisaran yang seharusnya diberikan yaitu 350-400
kg/ha.
Teknologi pasca
panen yang masih sederhana mengakibatkan kualitas jagung
di tingkat petani tergolong rendah sehingga harganya
menjadi rendah.Hal ini dikarenakan petani pada umumnya menjual
jagungnya segera setelah panen. Cara pengeringan yang
banyak dilakukan, yaitu pengeringan di pohon sampai kadar
air 23-25% baru dipanen dan langsung dipipil yang
selanjutnya dijual.
Dalam upaya
pengembangan jagung yang lebih kompetitif, diperlukan upaya efisiensi
usahatani, baik ekonomi,mutu maupun produktivitas melalui penerapan teknologi
mulai dari penentuan lokasi, penggunaan varietas, benih bermutu,penanaman,
pemeliharaan, hingga penanganan panen dan
pasca panen yang tepat.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Jagung
Tanaman jagung termasuk Class monocotyledone, ordo graminae, familia graminaceae, genus zea, species Zea mays dan merupakan tanaman berumah satu (monoecious), bunga jantan (staminate) terbentuk pada malai dan bunga betina (tepistila) terletak pada tongkol di
pertengahan batang secara terpisah tapi masih dalam satu tanaman. Jagung
tergolong tanaman C4 dan
mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi.
Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan
tanaman C3, fotorespirasi dan transpirasi rendah,
efisien dalam penggunaan air.
Tanaman jagung berakar serabut terdiri dari akar seminal, akar adventif
dan akar udara, mempunyai batang induk, berbentuk selindris terdiri dari
sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang
menjadi tongkol. Tinggi batang bervariasi 60-300 cm, tergantung pada varietas
dan tempat Selama fase vegetatif bakal daun mulai terbentuk dari kuncup tunas.
Setiap daun terdiri dari helaian daun, ligula dan pelepah daun yang erat
melekat pada batang.
Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak
daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma. Bunga
jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan organ bunga betina (pestilate) tidak terdapat dalam satu bunga
disebut berumah satu.
Faktor utama menyebabkan turunnya jumlah tongkol yang berbiji dan hasil
biji setiap tanaman jagung adalah daun saling menutupi. Cahaya matahari adalah
faktor penting dalam proses fotosintesis dan penentu laju pertumbuhan (LPT)
sehingga intensitas, lama penyinaran dan kualitasnya sangat berpengaruh
terhadap proses fotosintesis tersebut. Bila daun saling menutupi maka sinar
matahari dapat diteruskan kepada gulma yang tumbuh dibawahnya dan akan
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan gulma.
Kondisi ini dapat mempercepat
laju pembentukan yang diaktualisasikan dalam peningkatan LPT dan ILD. Indeks
luas daun (ILD) tanaman berkaitan erat dengan hasil biji maupun berat kering
suatu tanaman. Tercapainya hasil biji maksimun karena ILD berada dalam keadaan
optimum. Nilai ILD yang optimum menunjukkan bahwa kecepatan fotosintesis telah
mencapai maksimun.
2.2. Jenis – Jenis Jagung
Jagung dapat digolongkan
menjadi 5 jenis yaitu:
1. Jagung keras atau “flint” yaitu jika butir jagungnya
keras dan rata bagian ujungnya.
2. Jagung lekuk atau “dent” yaitu jika butir jagungnya
keras etapi bagian ujung permukaan nya berlekuk.
3. Jagung manis yaitu jika butirnya agak lemah dan
berlekuk serta rasanya manis.
4. Jagung tepung yaitu jagung yang khusus digunakan
untuk menghasilkan tepung.
5. Jagung berondong atau “popcorn” yaitu jika butir
jagung nya kecil – kecil tgetapi akan pecah dan mekar waktu digoreng.
Warna
butir jagung bermacam – macam pula ada yang putih,kuning,jingga,kemerah-
merahan dan bahkan ada yang berwarna kebiru – biruan,ungu dan hitam.Jenis
tanaman jagung tertentu seringkali ada yang dimanfaatkan atau dipanen pada
kondisi yang masih sangat muda,masyarakat mengenalnya sebagai babycorn.
2.3. Struktur
Butir Jagung
Butir jagung terdiri dari kulit luar,endosperma dan lembaga.Kulit luar
merupakanlapisan pelindung yang kuat terdiri dari lapisan perikarp,testa dan
pelindung lembaga.Lapisan kulit luar sekitar 5-6 % dari berat butir
jagung.Endosperm besarnya
80-84% dari berat butir terdiri dari lapisan aleuron dan
endosperma.Lapisan aleuron banyak mengandung protein dan lemak,sedangkan bagian
endosperma terutama terdiri dari pati.Lembaga di bagian pangkal butir dan
beratnya 9-12% dari berat butir.
2.4. Komposisi
Jagung
Jagung mempunyai komposisi kimia yang bervariasi.Variasi komposisi ini
antara lain oleh perbedaan varietas,iklim tempat tumbuh,kesuburan
tanh,perawatan dan cara pengolahan.Komposisi jagung dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel Komposisi
kimia jagung
Komponen
|
Kandungan
|
Karbohidrat
|
73(%)
|
Protein
|
10(%)
|
Lemak
|
5(%)
|
Abu
|
1,3(%)
|
Vitamin B1
|
5 mg/100g
|
Riboflavin
|
1,2mg/1009
|
2.5. Hubungan Pertumbuhan Gulma dengan
Jagung
Dalam suatu pertanaman terjadi persaingan antara tanaman dengan gulma
untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh.Keberadaan
gulma yang dibiarkan tumbuh pada lahan tanaman dapat menurunkan hasil jagung
manis antara 20-80% dan salah satu upaya untuk mengatasinya dengan pengaturan
jarak tanam. Kehadiran gulma tersebut pada tanaman dapat meningkatkan jumlah
individu tumbuhan dalam satu area.
Rendahnya hasil tanaman dengan adanya gulma adalah karena kemampuan
kompetisi gulma terhadap cahaya matahari, air dan unsur hara serta ruang tumbuh
yang diperlukan tanaman. Cahaya matahari diperlukan dalam proses fotosintesis
untuk pertumbuhan dan produksi, sehingga dengan adanya pertumbuhan tanaman yang
lebih cepat dari pada pertumbuhan gulma akan mengakibatkan penaungan terhadap
gulma dan mengurangi laju pertumbuhan gulma. Kemampuan kompetisi gulma terhadap cahaya tergantung kepada laju pertumbuhan gulma serta kepadatannya. Jika
kepadatan gulma tinggi dengan perkembangannya yang lebih cepat akan menimbulkan
kompetisi yang lebih kompleks. Kompetisi ini tidak hanya terjadi antara gulma
dengan tanaman, tapi juga kompetisi antar spesies yang sama dan antar individu
gulma. Beberapa jenis gulma merupakan pesaing kuat terhadap cahaya, air dan
unsur hara, sehingga besarnya hasil panen sangat ditentukan oleh tingkat dan
lamanya persaingan gulma dengan tanaman.
2.6. Jarak Tanam
Pengaturan jarak tanam erat kaitannya dengan produksi yang akan dicapai.
Jarak tanam yang tidak teratur akan memungkinkan terjadi kompetisi terhadap
cahaya matahari, unsur hara, air dan diantara individu tanaman, sehingga
pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat mengurangi terjadinya kompetisi
terhadap faktor-faktor tumbuh tanaman dan pada
prinsipnya pengaturan jarak tanaman untuk memberikan tanaman tumbuh lebih baik
tanpa mengalami banyak persaingan.Mengatur jarak
tanam bertujuan untuk meminimalkan terjadinya kompetisi intra-spesies maupun inter-species dan merupakan suatu tindakan
manipulasi agar kanopi dan akar tanaman dapat memanfaatkan lingkungan secara
optimal.
Kerapatan
tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena
penyerapan energi matahari oleh permukaan daun. Jika kondisi tanaman terlalu
rapat dapat mempengaruhi perkembangan vegetatif dan hasil panen akibat
menurunnya laju fotosintesa dan menurunnya perkembangan luas daun. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum untuk memperoleh
hasil yang maksimum.
Dalam budidaya tanaman, jarak tanam menentukan kepadatan populasi
persatuan luas. Jarak tanam yang terlalu rapat atau tingkat kepadatan populasi
yang tinggi dapat mengakibatkan persaingan antar tanaman. Oleh karena itu jarak
tanam harus diperhatikan untuk mendapatkan jumlah populasi yang optimum. Ukuran
tajuk tanaman yang semakin besar membutuhkan jarak tanam yang semakin renggang
untuk mencegah terjadinya overlapping yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi terhadap cahaya
matahari.Dengan demikian, pengaturan jarak tanam untuk memanfatkan radiasi
matahari yang optimal sekaligus berperan memperbaiki penutupan kanopi terhadap
permukaan tanah diantara barisan tanam, sehingga mengurangi persaingan diantara
perakaran gulma dengan perakaran tanaman.
Tingkat kerapatan yang optimum akan diperoleh Indeks Luas Daun (ILD)
yang optimum dengan pembentukan bahan kering yang maksimum, karena pembentukan
jumlah fotosintat pada daun lebih maksimal. Jarak tanam yang rapat akan
meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena tajuk tanaman akan
menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan, sehingga pertumbuhan gulma
menjadi terhambat dan laju evaporasi dapat ditekan.jarak tanam yang terlalu rapat akan memberikan hasil yang
relatif
kurang, karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. Oleh karena itu
dibutuhkan jarak tanam yang optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Hal
ini berhubungan dengan kompetisi tanaman untuk mendapatkan unsur hara, air
serta efisiensi dalam penggunaan cahaya matahari.
BAB
III ISI DAN PEMBAHASAN
Ø Pulp
adalah hasil pemisahan serat dari
bahan baku berserat (kayu
maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya
(mekanis,semikimia,kimia).Pulp terdiri dari serat - serat (selulosa dan
hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.
Ø Grit adalah
makanan asal Indian Amerika
umum di Amerika Serikat Selatan dan terutama dimakan saat
sarapan. Mereka terdiri dari kasar
jagung tanah atau kadang-kadang bubur jagung,Maka mereka menyebutnya bubur jagung. Mereka juga kadang-kadang disebut sofkee atau sofkey
dari kata (Creek) bahasa Muskogee.Grit yang
mirip dengan lainnya tebal
berbasis jagung bubur
dari seluruh dunia, seperti polenta
atau Farina tipis.
Grit biasanya dibuat dengan menambahkan satu grit bagian untuk dua sampai tiga bagian air mendidih, terkadang dibumbui dengan garam atau gula. Grit biasanya dimasak selama 15 - 20 menit atau sampai air terserap dan grit menjadi konsistensi seperti bubur. Ketika dimasak, grit harus diaduk secara berkala untuk mencegah mencuat dan membentuk benjolan.Grit dapat disajikan dengan parutan keju, mentega, sosis atau negara ham mata merah saus. Grit juga telah dikenal untuk dilayani dengan ikan lele goreng seperti salmon atau kroket.
Grit biasanya dibuat dengan menambahkan satu grit bagian untuk dua sampai tiga bagian air mendidih, terkadang dibumbui dengan garam atau gula. Grit biasanya dimasak selama 15 - 20 menit atau sampai air terserap dan grit menjadi konsistensi seperti bubur. Ketika dimasak, grit harus diaduk secara berkala untuk mencegah mencuat dan membentuk benjolan.Grit dapat disajikan dengan parutan keju, mentega, sosis atau negara ham mata merah saus. Grit juga telah dikenal untuk dilayani dengan ikan lele goreng seperti salmon atau kroket.
Ø Dekstrin adalah
kelompok rendah karbohidrat
berat molekul yang diproduksi oleh hidrolisis pati [1]
atau glikogen. [2] Dekstrin adalah campuran dari polimer D-glukosa unit
dihubungkan oleh α-(1 → 4) atau α-(1 → 6) glikosidik obligasi.
Dekstrin dapat diproduksi dari pati dengan menggunakan enzim seperti amylases, seperti selama proses pencernaan dalam tubuh manusia dan selama malting dan menumbuk, [3] atau dengan menerapkan panas kering di bawah kondisi asam (pirolisis atau dipanggang). Proses yang terakhir ini digunakan industri, dan juga terjadi pada permukaan roti selama proses baking, berkontribusi terhadap rasa, warna kerenyahan, dan. Dekstrin dihasilkan oleh panas juga dikenal sebagai pyrodextrins. Selama memanggang bawah kondisi asam pati pati hydrolyses dan bagian pendek dirantai sebagian rebranche dengan α-(1,6) obligasi ke molekul pati terdegradasi [4].
Dekstrin adalah bubuk putih, kuning, atau coklat yang sebagian atau sepenuhnya larut dalam air, menghasilkan solusi optik aktif viskositas rendah. Sebagian besar dapat dideteksi dengan larutan yodium, memberikan warna merah, satu membedakan erythrodextrin (dekstrin yang warna merah) dan achrodextrin.Dekstrin putih dan kuning dari pati panggang dengan asam sedikit atau tidak ada disebut permen Inggris.
Dekstrin dapat diproduksi dari pati dengan menggunakan enzim seperti amylases, seperti selama proses pencernaan dalam tubuh manusia dan selama malting dan menumbuk, [3] atau dengan menerapkan panas kering di bawah kondisi asam (pirolisis atau dipanggang). Proses yang terakhir ini digunakan industri, dan juga terjadi pada permukaan roti selama proses baking, berkontribusi terhadap rasa, warna kerenyahan, dan. Dekstrin dihasilkan oleh panas juga dikenal sebagai pyrodextrins. Selama memanggang bawah kondisi asam pati pati hydrolyses dan bagian pendek dirantai sebagian rebranche dengan α-(1,6) obligasi ke molekul pati terdegradasi [4].
Dekstrin adalah bubuk putih, kuning, atau coklat yang sebagian atau sepenuhnya larut dalam air, menghasilkan solusi optik aktif viskositas rendah. Sebagian besar dapat dideteksi dengan larutan yodium, memberikan warna merah, satu membedakan erythrodextrin (dekstrin yang warna merah) dan achrodextrin.Dekstrin putih dan kuning dari pati panggang dengan asam sedikit atau tidak ada disebut permen Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Lando,
T.M., dan Y. Sinuseng. 1995. Penelitian prototipe alat simpan benih dan
biji-bijian tanaman pangan. Hasil Penelitian Pascapanen dan Mekanisasi
Pertanian. BalaiPenelitian Tanaman
Pangan Maros 14: 28-32.
Murni,
A. M., Y. Barus., Kiswanto., Slameto., D. Suherlan., A. Sopandi and Sunaryo.
2007. Agronomic survey for maize in Lampung. Presentation at Workshop on Site
Specific Nutrient Management for Maize. Bandar Lampung. May 28 – June 1, 2007.
Prastowo,
B., Sarasutha, Lando, Zubachtirodin, Abidin, dan R.H. Anasiru. 1998.
Rekayasa teknologi mekanis untuk
budidaya tanaman jagung dan upaya pascapanennya pada Lahan Tadah Hujan. Journal
Engineering Pertanian 5(2):39-62
LAMPIRAN
\
Saya ingin berkongsi dengan anda semua di sini tentang bagaimana saya mendapat pinjaman saya dari Encik Benjamin yang membantu saya dengan pinjaman sebanyak 400,000.00 Euro untuk memperbaiki perniagaan saya. Ia mudah dan cepat apabila saya memohon pinjaman apabila keadaan semakin kasar dengan perniagaan saya. Benjamin memberi pinjaman saya tanpa berlengah-lengah. di sini adalah e-mel Benjamin / e-mel kenalan: +1 989-394-3740, lfdsloans@outlook.com.
BalasHapus